Anatoli Boukreev |
Boukreev lahir di Korkino, Uni Soviet. Ia berasal
dari Narod, terlahir dari keluarga biasa dari orang tua yang cukup miskin.
setelah menamatkan sekolahnya tahun 1975, ia kuliah ke Univ. Chelyabinks,
mengambil jurusan keguruan/pendidik ilmu fisika dan meraih gelar sarjanannya
tahun 1979. Pada tahun yang sama ia juga menamatkan pelatihan program ski cross-country.
Setelah lulus, pemuda berusia 21 tahun ini bermimpi
menjadi seorang pendaki gunung. Boukreev pindah ke Alma-Ata,
ibukota Kazaks, sekarang Kazakhstan,
yang terletak di Pegunungan Tian Shan. Sejak
tahun 1985 ia menjadi tim mountaineering Kazakhstan,
lalu menjadi warga negara Republik Kazakhstan pada tahun 1991, saat
Uni Soviet pecah.
Catatan karir pendakian Boukreev
Waktu
|
Gunung
|
Keterangan
|
1987
|
Lenin
Peak (7,134 m)
|
Pendakian
solo pertama.
|
15 April 1989
|
Kangchenjunga
(8,556 m)
|
membuat rute
baru dengan “Soviet Himalaya Expedition” yang kedua.
|
30 April - 2
Mei 1989
|
Melakukan
traverse—melintasi dari puncak ke puncak—untuk yang pertama kalinya di empat
puncak 8000-an.
|
|
April 1990
|
Gunung
McKinley, 6.194 m, (Amerika Utara)
|
via rute
Cassin Ridge
|
Mei 1990
|
rute West
Rib.
|
|
10 Mei 1991
|
Dhaulagiri (8.167 m)
|
Rute baru di
dinding Barat dengan “Kazakhstan Himalaya Expedition” yang pertama.
|
7 Oktober
1991
|
Mount Everest
(8.848 m)
|
lewat rute
selatan, South Col.
|
14 Mei 1993
|
Mount
McKinley (6,194 m)
|
normal
|
30 Juli 1993
|
K2 (8,611 m)
|
Abruzzi route.
|
29 April 1994
|
Makalu II (8,460 m)
|
normal
|
15 Mei 1994
|
Makalu (8,476 m)
|
normal
|
17 Mei 1995
|
Mount
Everest
|
Rute North
Ridge
|
30 Juni 1995
|
Peak Abai
(4,010 m)
|
Menganta President
Kazakhstan
|
8 Oktober
1995
|
Dhaulagiri (8,167 m)
|
fastest
ascent record (17h 15m)
|
8 Desember
1995
|
Manaslu
(8,156 m)
|
Dengan Kazakhstan
Himalaya Expedition ke dua
|
10 Mei 1996
|
Mount Everest
(8.848)
|
Rute South Col
|
17 Mei 1996
|
Lhotse (8.516 m)
|
Pendakian solo
dan rekor cepat
|
25 September 1996
|
Cho
Oyu (8,201 m)
|
Dengan “Kazakhstan
Himalaya Expedition” ke tiga
|
9 Oktober 1996
|
Shishapangma
(8,008 m)
|
Rute Utara
|
26 April 1997
|
Mount Everest
(8,848 m)
|
Mengantar tim
Indonesian Everest 1997 menggapai puncak Everest.
|
23 Mei 1997
|
Lhotse (8,501 m)
|
normal
|
7 Juli 1997
|
Broad Peak (8,047 m)
|
Pendakian solo
|
14 Juli 1997
|
Gasherbrum II (8,035 m)
|
Pendakian solo
|
Pendakian
tercepat di McKinley (Denali)
Pada bulan Mei 1990, Boukreev diundang oleh pendaki
Amerika untuk mengantar beberapa klien mendaki McKinley. McKinley, juga
dikenal sebagai Denali, memiliki ancaman
crevasse yang tersembunyi jurang dan cuaca tak terduga yang dingin layaknya Kutub
Utara.
Ekspedisi berjalan sukses dan tim berhasil menggapai
puncak tanpa musibah apa-apa. Meski selama pendakian ada sedikit hambatan soal
bahasa, dan Boukreev harus meminjam peralatan pendakian karena keadaan ekonomi
kurang baik. Setelah kliennya pulang, Boukreev memutuskan untuk mencoba
melakukan pendakian solo yang cepat ke McKinley sebelum kembali ke Uni Soviet.
Anatoli Boukreev berhasil mendaki solo yang cepat ke
Mt. McKinley, tahun 1990. Dengan waktu
tempuh 10 ½ jam dari base hingga puncak. Pada musim pada pendakian normal,
pendaki menyelesaikan pendakiannya menghabiskan waktu tiga sampai lima hari dari base ke
puncak. Rekor Boukreev tercatat di Climbing Magazine tahun 1990, dan dikomentari
oleh para ranger McKinley, sebagai sesuatu yang tak masuk akal.
Karakoram 2 (K2) |
Ketika Boukreev dan dua rekannya mulai turun setelah
matahari terbenam, dan pendaki lain dari tim mereka, Reinmar Joswig, sedang
naik dan dekat puncak. Boukreev menulis, bahwa ia tak merasakan kemenangan saat
menggapai Puncak K2, karena begitu menghabiskan kekuatan fisik dan emosi.
Boukreev mendapati dirinya dalam posisi yang berbahaya. Ia telah mengeluarkan
terlalu banyak energi saat menempatkan tali tetap di sepanjang celah yang curam
dan sempit sebelumnya. Karena tim memaksanya ke puncak sore itu juga, dari pada
kembali dulu ke tenda untuk beristirahat dan mendaki lagi keesokan harinya,
tapi Boukreev mengalah. Ia menulis: “Selama
bertahun-tahun berlatih sebagai atlit ski, lalu sebagai pendaki gunung, saya
telah belajar bagaimana memeras tenaga terakhir saya untuk mencapai garis
finish. Tapi di gunung jauh lebih berbahaya, karena puncak bukanlah akhir dari
perlombaan Anda melawan gunung besar. Untuk bertahan hidup, Anda harus mampu
turun dari zona mematikan.”
Bahaya yang dihadapi Boukreev pada K2
bahwa puncak terasa seperti garis finish. Kemudian ia menulis, bahwa ia merasa
seperti "jeruk yang diperas" dan merasa tak memiliki apa-apa lagi
untuk turun. Hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman pendakian sebelumnyanya,
Boukreev perlahan berjalan menuruni batu dan salju yang curam. Mengandalkan crampoon
di sepatu botnya, dan sesekali harus menjaga tubuhnya agar tak jatuh atau
menggelinding meluncur ke dalam jurang. Akhirnya ia berjalan ke tenda di kamp
tertinggi. Sementara rekan Jerman-nya, Peter Metzger dan Reinmar Joswig tak
pernah muncul, keduanya terjatuh menjemput kematian saat turun.
Tragedi
Everest 1996
Boukreev menjadi dikenal sebagai pemandu utama bagi
ekspedisi Mountain Madness yang dipimpin Scott Fischer pada Mei 1996. Timi ini
meruapakan salah satu tim dari beberapa tim ekspedisi yang hendak mencapai
puncak Everest pada hari itu, yakni 10 Mei. Beberapa saat usai menggapai
puncak, pada 10 Mei itu, badai bencana melanda. Banyak pendaki yang terjebak di
dekat puncak sepanjang malam, dan sebelum tanggal 11 Mei, delapan pendaki dari
tiga tim ekspedisi yang berbeda tewas. Boukreev berhasil menyelamatkan tiga
pendaki yang terjebak di ketinggian di atas 8000 mdpl, dan enam dari semua
klien pendakian ekspedisi Mountain Madness mampu bertahan dari ekspedisi penuh cobaan itu.
Galen Rowell menggambarkan upaya penyelamatan
Boukreev ini di Wall Street Journal sebagai: "Salah satu penyelamatan yang paling menakjubkan dalam sejarah
pendakian. Dilakukan seorang diri beberapa jam setelah mendaki Everest tanpa
oksigen ..."
Namun, penulis Jon Krakauer mengkritisi aksi
Boukreev dalam bukunya, Into Thin Air. Selanjutnya, Boukreev dihubungi
oleh berbagai media sebagai jawaban, dan menulis pengalamannya sendiri ke buku berjudul
the Climb, ditulisnya bersama Gary Weston DeWalt. Inti dari
kontroversi itu adalah soal keputusan Boukreev yang mencoba ke puncak tanpa
oksigen tambahan, dan memimpin turun kliennya ke kamp dengan menghadapi
kegelapan dan badai salju. Dia salah satu orang pertama yang mencapai puncak
pada hari bencana itu, dan tinggal di, atau di dekat puncak hampir selama 1,5
jam, untuk membantu orang lain, sebelum kembali ke tendanya pukul 5 sore pada
10 Mei, jauh di atas para pendaki terakhir dari timnya.
Pendukung Boukreev menunjukkan fakta bahwa dia
kembali ke camp, yang memungkinkan ia
cukup istirahat, ketika badai salju mereda, sekitar tengah malam, ia kembali ke
gunung dalam upaya penyelamatan dan memimpin beberapa pendaki yang terdampar
kembali ke kamp penyelamatan. Penentang Boukreev mengatakan bahwa ia hanya
tinggal dengan klien, ia berada di posisi yang lebih baik untuk membantu mereka
menuruni gunung, meski begitu, perlu dicatat bahwa semua klien Boukreev
selamat, termasuk tiga orang, Pittman, Fox, Madsen, yang ia selamatkan pada 11
Mei, setelah ia beristirahat dan mengatasi hipoksianya. Satu-satunya
kematian yang diderita oleh tim Adventure Consultants yang dipimpin oleh Rob
Hall, adalah Rob sendiri. Ia memilih untuk bertahan, dan menjaga klien yang
terlambat turun, dari pada membantunya turun.
Merespon buku Into Thin Air, Simone Moro, pendaki
Italia, berkata pada Jon Krakauer: "Kau
tak mengenal siapa Anatoli sebenarnya. Kau Amerika, dan dia Rusia. Kau
pendatang baru di 8000-an, sementara dia di level terbaik sepanjang masa. Kau
adalah pendaki gunung normal, dan dia seorang atlet hebat dan hantunya
survival. Kau memiliki kenyamanan finansial, ia dikenal selalu kelaparan... Aku
pikir kau seperti orang yang baru selesai membaca buku panduan medis, lalu
mengklaim mampu mengajar bagaimana menjadi seorang dokter ahli bedah paling
terampil di dunia... jika kau ingin benar-benar memberi penilaian tentang keputusannya
tahun 1996, ingat ini: Tak ada klien ekspedisinya yang meninggal."
Sebelum kembali ke Amerika, setelah tragedi Everest
1996, masih di tahun yang sama, Boukreev mendaki Lhotse,
8.516 meter (27.940 kaki), puncak yang berada cukup dekat dengan Everest. Dia
memutuskan mendaki solo, ia berharap pada proses pendakian itu, ia akan
menemukan beberapa penjelasan batin tentang apa yang baru saja terjadi di
Everest.
Pada tahun 1997, Boukreev adalah penerima
penghargaan David A. Sowles Memorial Award. Diberikan oleh American Alpine
Club. Salah satu klub pendaki tertua di Amerika Serikat. Disampaikan kepadanya
oleh Jim Wickwire, orang Amerika pertama yang berhasil menggapai puncak K2. Penghargaan ini adalah penghargaan tertinggi American
Alpine Club, atas keberaniannya dalam menyelamatkan pendaki di tragedi Everest
1996. Usaha Boukreev itu disebut sebagai Amazing Resque, sementara ia
dijuluki the Ghost of Everest. Tiga minggu kemudian, Boukreev sudah
berusaha memanjati sisi selatan Annapurna I, 8.091 m (26.545 ft) bersama Simone
Moro, pendaki Italia. Mereka didampingi Dimitri Sobolev, pembuat film dari Kazakhstan
yang mendokumentasikan usaha itu.
Pada 25 Desember, sekitar tengah hari, Boukreev dan
Moro sedang memperbaiki tali di Couloir, sekitar 5.700 m (18.700 kaki).
Tiba-tiba, sebuah tebing es besar pecah, luruh dari ketinggian dinding Barat
Annapurna Western Wall. Avalanche bergemuruh
turun dari 800 m ( 2.600 ft ). Avalanche
memukul Moro menuruni gunung, mendarat tepat di atas tenda mereka di Camp I,
5.200 m (17.100 kaki). Beruntung, Moro yang entah bagaimana ceritanya ia tetap
di bagian atas puing-puing longsoran dan berhasil ke luar sendiri dari timbunan
salju setelah beberapa menit. Tapi ia tak melihat atau mendengar tanda-tanda
keberadaan Boukreev atau Sobolev, yang menghilang di bawah balok es seukuran
mobil, Moro turun ke base camp Annapurna, lalu diterbangkan helikopter kembali
ke Kathmandu untuk mengoperasi tangannya, yang luka robek sampai tendon. Sebelum kecelakaan itu terjadi tanggal 23 Desember
1997, Simone telah terkena frostbite jari kaki dan tangannya, kemudian
luka bakar akibat gesekan tali ketika terseret longsoran avalanche
itu. Linda Wylie, rekannya, mencatatkannya
dalam buku berjudul Above the Clouds: The
Diaries of a High-Altitude Mountaineer, 2002.
Berita
kecelakaan sampai New Mexico, pada tanggal 26 Desember, Linda Wylie, pacar
Boukreev, berangkat ke Nepal. Pada tanggal 28 Desember, beberapa usaha
pencarian dilakukan di lokasi avalanche menggunakan helikopter, namun cuaca
buruk pada akhir Desember menghadang tim pencari untuk menuju Camp I. Tanggal 2
januari 1998, lima
orang tim rescue dari Army Sport
Club Rusia—Boukreev termasuk anggotanya—yang dipimpin oleh Rinat. Khaibullin mencoba melakukan
pencarian jasad Boukreev ke lokasi kecelakaan itu. Selama dua pekan usaha
pencarian itu tetap tidak membuahkan hasil. Pada tanggal 3 Januari 1998, para pencari akhirnya
mampu mencapai Camp I, dan menemui tenda kosong. Dengan rasa sedih yang dalam,
Linda Wylie mengeluarkan pernyataan pilu dari Kathmandu
: Ini adalah akhir... tak ada harapan untuk menemukannya hidup-hidup. Ternyata
jasad the Ghost of Everest itu tak pernah diketemukan lagi, menyusul
rekan-rekannya, Scott Fischer, Rob Hall dan Vladimir Baskirov, tewas di
Vladimir Baskirov, tewas di Puncak Tengah Lhotse pada tahun 1997.
Konon, Boukreev
sudah bermimpi secara rinci akan mati dalam avalanche
sembilan bulan sebelum kematiannya. Ketika teman Boukreev mencoba meyakinkannya
agar mengambil jalan hidup yang lain dari yang diyakininya, ia menjawab: "Pegunungan adalah hidup saya, pekerjaan
saya. Sudah terlambat bagi saya untuk mengambil jalan lain." Di lokasi
base camp Annapurna base-camp, ada memoriam
peringatan Boukreev yang memasukkan quotenya: "Gunung itu bukan gedung stadion di mana saya bisa memenuhi pencapaian
ambisi saya, Gunung adalah katedral di mana saya bisa menjalankan agama saya."
[Ganezh/2014]
Sumber menulis: en.wikipedia.org/wiki/Anatoli_Boukreev plus sumber lainnya.
foto: I (cuppakopi*com) foto: II (wikipedia*org) foto III (4*bp*blogspot*com)
Sumber menulis: en.wikipedia.org/wiki/Anatoli_Boukreev plus sumber lainnya.
foto: I (cuppakopi*com) foto: II (wikipedia*org) foto III (4*bp*blogspot*com)
nice info bro... kebetulan saya juga sedang berniat nulis artikel tentang Anatoli.
ReplyDeletethx.
Hebat...,salut bt inspirasi kemanusiaannya
ReplyDeleteHebat...,salut bt inspirasi kemanusiaannya
ReplyDeleteHebat...,salut bt inspirasi kemanusiaannya
ReplyDeleteAnatoli 😢😢😢 pejuang gunung
ReplyDeleteAgen Bola Terbaik & Agen Bonus Terbaik!
ReplyDeleteAgen Casino Menang Kalah Dapat Bonus!
Yuk langsung daftar!
BBM : DDA3CD23
WA : 085890911333
www.agen333.net
https://agen333bola.blogspot.com/
makasih sudah berbagi infonya kak
ReplyDeletesearch engine optimization adalah