Tim Mahitala Unpar pict: sekolahkampus.com
|
Usaha-usaha penuntasan Seven Summit dari para
pendaki Indonesia sudah dan terus diperjuangkan sejak dulu sampai sekarang.
Baik dari berbagai kelompok mau pun individu. Namun yang sudah tercatat sukses
adalah kelompok Mahitala, UNPAR, Bandung.
Tergabung dalam ISSEMU (Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas
Katolik Parahyangan). Mereka adalah Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans,
Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting.
Waktu
Penuntasan:
- Puncak Carstensz Pyramid, 4884 mdpl, Papua, Indonesia.
(Februari 2009),
- Puncak Kilimanjaro,
Kenya, Afrika.
(Agustus 2010),
- Puncak Elbrus, 5642 mdpl, Rusia. (Agustus 2010),
- Puncak Vinson Massif, 4889 mdpl, Antartika.
(Desember 2010),
- Puncak Aconcagua, 6962 mdpl, Argentina, (Januari
2011),
- Puncak Everest , 8848 mdpl, Himalaya,
(Mei 2011).
- Puncak McKinley (Denali) (6.194 mdpl) Alaska, Amerika Utara, (2011).
Ekspedisi ini disponsori oleh PT. Mud King Asia
Pasifik Raya dan Unpar Bandung.
Dengan total biaya hamper mencapai Rp. 7 miliar. Kesukseskan mereka
memposisikan Indonesia
sebagai negara ke-53 yang berhasil menuntaskan Seven Summit. Mencatatkan pada
pendakinya masuk ke dalam album Seven Summit Dunia, bersama ke-275 pendaki dari
seluruh dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia jadi negara ke dua
setelah Singapura, dituntaskan oleh pendakinya, Swee Chiow Khoo, pada November
2000. Menurut Ketua
Pendakian, Sofyan Arief Fesa menuturkan tiga rahasia sukses dalam menaklukan seven summits yaitu enjoy,
healthy, dan summits. [disarikan dari sekolahkampus*com] [Ganezh 2014] Baca: Sejarah Seven Summits
No comments:
Post a Comment